TRAINING YOUR CHILDREN TO TURN OUT RIGHT! Headline Animator

Showing posts with label Toilet Training Your Child. Show all posts
Showing posts with label Toilet Training Your Child. Show all posts

Sunday, 18 January 2009

Pedoman Toilet Training untuk Orang Tua

Pedoman Untuk Orang Tua

Pengaturan buang air besar dan berkemih diperlukan untuk ketrampilan sosial, Mengajarkan toilet training (TT) membutuhkan waktu, pengertian dan kesabaran. Hal terpenting untuk diingat adalah bahwa anda tidak dapat memaksakan anak untuk menggunakan toilet. The American Academy of Pediatrics telah mengembangkan brosur ini untuk membantu anak anda melewati tahap penting perkembangan sosial.

Kapan anak siap untuk toilet training?

Tidak ada patokan usia kapan TT harus dimulai. Saat yang tepat tergantung dari perkembangan fisik dan mental anak. anak berusia di bawah 12 bulan tidak mempunyai kontrol terhadap kandung kemih dan BAB, 6 bulan sesudahnya ada sedikit kontrol. Antara 18 dan 24 bulan beberapa anak sudah menunjukkan kesiapan, tetapi beberapa anak belum siap sampai usia 30 bulan atau lebih.

Anak anda seharusnya juga sudah siap secara emosional. Harus ada kemauan sendiri, tidak melawan atau menunjukkan tanda-tanda ketakutan. Jika anak bertahan kuat, sebaiknya ditunggu beberapa saat.

Mengajarkan TT sebaiknya santai dan hindari kemarahan. Ingatlah bahwa tidak ada seorang pun yang dapat mengontrol kapan dan dimana anak ingin BAK atau BAB kecuali anak itu sendiri. Hindari pemaksaan yang berlebihan. Anak pada usia TT mulai timbul kesadaran terhadap diri sendiri. Mereka mencari cara untuk menguji keterbatasan mereka. Beberapa anak melakukannya dengan cara nenahan keinginan BAB-nya.

Perhatikan tanda-tanda berikut ini untuk menilai kesiapan anda:

  • Anak anda tidak mengompol minimal 2 jam saat siang hari atau setelah tidur siang.
  • BAB menjadi teratur dan dapat diprediksi
  • Ekspresi wajah, postur menjadi tubuh dan kata-kata yang menunjukkan keinginan BAB atau BAK.

Keadaan stress di rumah bisa membuat proses ini menjadi sulit. Kadang-kadang sangat bijaksana untuk menunda TT dalam situasi berikut ini:

  • Keluarga anda baru pindah atau berencana akan pindah dalam waktu dekat.
  • Anda sedang menantikan kelahiran bayi atau baru mendapatkan seorang bayi.
  • Ada penyakit berat, kematian atau seseorang dalam keluarga sedang mengalami krisis.

Bagaimanapun juga bila anak anda tidak mengalami hambatan dalam TT, maka tidak ada alasan untuk menghentikannya karena situasi-situasi tersebut.

  • Anak anda dapat mengikuti perintah-perintah sederhana
  • Anak anda dapat berjalan dari dan ke kamar mandi, serta membantu melepas pakaian.
  • Anak anda tampak tidak nyaman dengan popok yang koor dan ingin diganti.
  • Anak anda meminta menggunakan toilet atau pot.
  • Anak anda meminta menggunakan pakaian dalam seperti anak yang lebih besar.

Bagaimana mengajar anak anda menggunakan toilet ?

Anda seharusnya memutuskan dengan hati-hati kata-kata apa yang akan digunakan untuk menggambarkan bagian-bagian tubuh, urine, dan BAB. Ingatlah bahwa kata-kata tersebut akan didengar juga oleh teman, tetangga, guru, dan orang-orang lain. Sebaiknya gunakan kata-kata yang sudah umum digunakan supaya tidak membingungkan atau mempermalukan anak anda.

Hindari penggunaan kata-kata “kotor”, “nakal” atau jorok untuk menggambarkan urine atau feses. Istilah negatif ini akan membuat anak anda merasa malu dan bingung. Ajarkan BAB dan BAK dengan cara sederhana. Anak anda mungkin ingin tahu dan mencoba untuk bermain dengan fesesnya. Anda dapat mencegah hal ini tanpa membuat anak anda sedih, katakan bahwa feses bukan sesuatu untuk dimainkan.

Ketika anak anda sudah siap, anda sebaiknya memilih pot (potty chair) untuk BAK atau BAB. Pot lebih mudah digunakan untuk anak kecil, karena pendek sehingga anak tidak sulit untuk duduk diatasnya dan kaki anak dapat mencapai lantai.

Anak-anak sering tertarik dengan aktifitas dalam kamar mandi keluarga. Kadang-kadang biarkan mereka memperhatikan orang tuanya saat pergi ke kamar mandi. Dengan melihat orang dewasa menggunakan toilet akan membuat mereka mempunyai keinginan yang sama. Jika memungkinkan ibu sebaiknya memperlihatkan cara yang benar kepada anak perempuannya, sedangkan ayah kepada anak laki-lakinya. Anak-anak dapat juga mempelajari cara ini dari kakak atau teman-temannya.

Ajarkan anak anda untuk memberitahukan bila dia ingin BAB atau BAK, Anak anda sering memberitahu anda pada saat dia sudah mengompol atau BAB. Hal ini merupakan tanda bahwa anak anda mulai mengenal fungsi tubuhnya. Ajarkan anak anda lain kali harus memberi tahu anda sebelumnya.

Sebelum BAB anak anda mungkin merintih, atau mengeluarkan suara-suara aneh, jongkok, atau berhenti beberapa saat. saat mengedan wajahnya akan menjadi merah. Jelaskan pada anak tanda-tanda tersebut adalah petunjuk saatnya menggunakan toilet.

Kadang-kadang lebih lama mengenal keinginan untuk BAK daripada keinginan untuk BAB. Beberapa anak belum dapat mengontrol keinginan BAK selama beberapa bulan setelah mereka dapat mengontrol BAB. Beberapa anak mampu mengontrol BAK terlebih dahulu. Sebagian besar anak laki-laki belajar BAK dengan cara duduk terlebih dahulu, kemudian baru dengan cara berdiri. Ingatlah bahwa semua anak berbeda.

Ketika anak anda tampak ingin BAK atau BAB, pergilah ke pot. Biarkan anak anda duduk di pot beberapa menit, Jelaskan bahwa anda ingin anak anda BAB atau BAK di situ. Bergembiralah, jangan memperlihatkan ketegangan. Jika anak anda protes dengan keras, jangan memaksa. Mungkin anak anda belum saatnya untuk memulai TT.

Sebaiknya anak dilatih menggunakan pot secara rutin, misalnya menjadi kegiatan pertama di pagi hari ketika anak anda bangun, setelah makan, atau sebelum tidur siang. Ingatlah bahwa anda tidak dapat mengontrol kapan anak anda BAB atau BAK.

Keberhasilan TT tergantung pada cara pengajaran bertahap yang sesuai dengan anak anda. Anda harus mendukung usaha anak anda. Jangan menginginkan hasil yang terlalu cepat. Berikan anak anda pelukan dan pujian jika mereka berhasil. Bila terjadi kesalahan jangan mamarahi atau membuat mereka sedih. Hukuman akan membuat mereka merasa bersalah dan membuat TT menjadi lebih lama.

Ajarkan anak anda kebiasaan menjaga kebersihan. Tunjukkan cara cebok yang benar. Anak perempuan seharusnya membersihkan dari depan ke belakang untuk mencegah penyebaran kuman dari rektum ke vagina atau kandung kemih. Pastikan anak laki-laki maupun perempuan mencuci tangan mereka setelah BAB atau BAK.

Beberapa anak percaya bahwa urine atau feses adalah bagian dari tubuh mereka, melihat fesesnya disiram mungkin menakutkan dan sulit untuk dimengerti. Beberapa anak takut mereka akan tersedot ke dalam toilet bila disiram saat mereka masih duduk di atasnya. Orang tua harus mengajarkan mereka keinginan untuk mengontrol, biarkan mereka mencoba menyiram tissue ke dalam toilet. Hal tersebut akan menghilangkan ketakutan mereka terhadap suara berisik air dan mereka dapat melihat benda yang menghilang, masuk ke dalam toilet.

Ketika anak anda mulai sering berhasil, tingkatkan dengan penggunaan celan latihan (training pants). Kejadian tersebut menjadi sangat istimewa. Anak anda akan merasa bangga telah mendapat kepercayaan dan merasa tumbuh. Bagaimana pun juga bersiaplah terhadap terjadinya “kecelakaan”. Akan membutuhkan waktu berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan sebelum TT selesai. Sebaiknya tetap melanjutkan latihan duduk di pot di siang hari. Jika anak anda dapat menggunakan pot dengan sukses, ini merupakan kesempatan untuk memuji. Bila tidak ini masih merupakan latihan yang baik.

Pada awalnya, banyak anak akan BAB atau BAK segera setelah diangkat dari toilet. Perlu waktu untuk anak anda belajar relaksasi otot-ototnya untuk mengontrol BAB atau BAK. Bila sering terjadi “kecelakaan” seperti ini, berarti anak anda belum siap untuk TT.

Kadang-kadang anak anda akan meminta popok saat merasa akan BAB dan berdiri di satu tempat tertentu untuk defekasi. Ajak anak anda mengenali tanda-tanda keinginan BAB. Anjurkan kemampuannya dengan duduk di atas pot tanpa popok.

Pola defekasi bervariasi. Beberapa anak 2-3 kali per hari. Anak lain 2-3 hari sekali. Feses yang lunak membuat TT lebih mudah untuk anak dan orang tua. Terlalu memaksa anak dalam TT dapat menimbulkan masalah BAB jangka panjang.

Bicarakan dengan dokter anak anda bila terjadi perubahan kebiasaan BAB atau bila anak anda menjadi tidak nyaman. Jangan gunakan laksatif, supositoria, atau enema, kecuali dianjurkan oleh dokter.

Sebagian besar anak dapat mengontrol BAB dan BAK di siang hari saat usia 3-4 tahun. Bahkan setelah anak anda tidak mengompol di siang hari masih perlu waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk tidak mengompol di malam hari. Sebagian besar anak perempuan dan lebih dari 75% anak laki-laki mampu tidak mengompol di malam hari setelah usia 5 tahun.

Anak anda akan menunjukkan kepada anada jika dia sudah siap pindah dari pot ke toilet sesungguhnya. Pastikan anak anda cukup tinggi, dan latihlah tahap demi tahap bersama mereka.

Dokter anak anda dapat membantu.

Bila timbul masalah sebelum, saat, atau setelah TT, bicarakanlah dengan dokter anak anda. Kadang-kadang masalahnya tidak terlalu berat dan dapat diatasi segera, tetapi kadang-kadang timbul masalah fisik dan emosional yang memerlukan terapi. Bantuan, nasihat, dan dukungan dokter anak dapat membuat TT lebih mudah. Dokter anak anda juga dilatih untuk mengidentifikasi dan menangani masalah-masalah yang lebih serius.

sumber:keluargasehat.wordpress.com
Read More ..

How Long will It Take to Toilet Train My Child?

It may take up to 3 months. It is important for you to be patient and supportive. Do not punish your child when he or she has an accident.

If your child is not toilet trained within 3 months, consult your family doctor. The most likely reason your child has not learned to use the potty is that your child is not yet ready for toilet training. Read More ..

How do I Teach My Child to Use The Toilet?

After your child has become comfortable with flushing the toilet and sitting on the potty chair, you may begin teaching your child to go to the bathroom. Keep your child in loose, easily removable pants.

Place your child on the potty chair whenever he or she signals the need to go to the bathroom. Your child's facial expression may change when he or she feels the need to urinate or to have a bowel movement. Your child may stop any activity he or she is engaged in when he or she feels the need to go to the bathroom.

Most children have a bowel movement once a day, usually within an hour after eating. Most children urinate within an hour after having a large drink.

In addition to watching for signals that your child needs to urinate or have a bowel movement, place your child on the potty at regular intervals. This may be as often as every 1and a half to 2 hours.

Stay with your child when he or she is on the potty chair. Reading or talking to your child when he or she is sitting on the potty may help your child relax. Praise your child when he or she goes to the bathroom in the potty chair, but do not express disappointment if your child does not urinate or have a bowel movement in the potty. Be patient with your child.

Once your child has learned to use the potty chair, your child can begin using an over-the-toilet seat and a step-up stool. Read More ..

How Should I Prepare My Child for Toilet Training?

Allow your child to be present when you go to the bathroom and make your child feel comfortable in the bathroom. Allow your child to see urine and bowel movements in the toilet. Let your child play with flushing the toilet.

Before toilet training your child, place a potty chair in your child's normal living and play area so that your child will become familiar with the potty. Consider placing a potty chair on each floor of the house if you live in a multilevel home. Allow your child to observe, touch and become familiar with the potty chair.

Tell your child that the potty chair is his or her own chair. Allow your child to sit fully clothed on the potty chair, as if it were a regular chair. Allow your child to leave the potty chair at any time. Do not force your child to spend time sitting on the chair.

After your child has become used to the potty chair and sits on it regularly with his or her clothes on, try having your child sit on the potty without wearing pants and a diaper. Let your child become comfortable with sitting on the potty without wearing pants and a diaper.

The next step is to show your child how the potty chair is used. Place stool from a dirty diaper into the potty chair. Allow your child to observe the transfer of the bowel movement from the potty chair into the toilet. Let your child flush the toilet and watch the bowel movement disappear down the toilet.

Read More ..

When Should I Start Toilet Training My Child

Do not start toilet training until both you and your child are ready. You are ready when you are able to devote the time and energy necessary to encourage your child on a daily basis for at least 3 months.

Your child is ready when he or she can signal that the diaper is wet or soiled, or when your child is able to say that he or she would like to go to the potty. This usually occurs when a child is 18 to 24 months of age. However, it is not uncommon for a child to still be in diapers at 2 and a half to 3 years of age.
Read More ..